Jumlah dan bobot rata-rata ikan yang dibudidayakan dalam wadah produksi harus diketahui setiap saat. Pengetahuan tersebut penting untuk mengetahui bobot biomasa ikan sehingga asset dalam kolam dapat ditentukan dan jumlah pakan yang harus diberikan secara harian dapat dihitung. Pemantauan populasi menghasilkan informasi kelangsungan hidup ikan, sedangkan pemantauan bobot rata-rata akan menghasilkan informasi laju pertumbuhan dan kondisi kesehatan ikan. Informasi laju pertumbuhan dapat digunakan untuk menganalisa nafsu makan ikan dan waktu panen, sedangkan informasi kesehatan ikan dapat dijadikan landasan untuk penentuan teknik penanganan ikan selanjutnya. Informasi nafsu makan ikan dapat digunakan untuk menganalisis kondisi lingkungan dan mengantisipasi perbaikan lingkungan dalam sistem budidaya ikan. Perbaikan lingkungan yang dilakukan diharapkan bisa memperbaiki kelangsungan hidup ikan.
Pemantauan ikan dilakukan dengan cara sampling, yakni mengambil contoh ikan kemudian diukur dan dihitung. Data yang diperoleh selanjutnya digunakan untuk menduga bobot rata-rata dan jumlah ikan dalam wadah budidaya. Sampling dilakukan secara berkala setiap 2 – 4 minggu tergantung pada jenis ikan dan sistem budidaya yang digunakan. Data yang diperoleh di catat dengan jelas dan teliti, mengingat data sampling ini memiliki nilai yang tinggi bagi pelaku usaha pembudidaya ikan. Berdasarkan data sampling dapat diketahui efisiensi usaha budidaya ikan melalui nilai FCR, mengingat pakan biasanya merupakan komponen biaya variable yang besar.
Tujuan dan manfaat sampling ikan selama pemeliharaan ikan antara lain adalah dapat menghitung jumlah populasi ikan selama pemeliharaan, mengetahui berat rata-rata ikan sehingga dapat dihitung jumlah biomasa ikan pada kolam pemeliharaan. Dengan mengetahui jumlah biomasa dapat diprediksi jumlah pakan yang dibutuhkan selama pemeliharaan dan dan jumlah ikan yang akan dipanen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada skema dibawah ini.
Baca Juga : Langkah tepat untuk pengendalian hama dan penyakit ikan
1. Sampling
Pengetahuan dasar yang sangat dibutuhkan bagi pelaksana budidaya ikan dalam hubungannya dengan hasil produksi adalah data pertumbuhan. Laju pertumbuhan merupakan peningkatan dalam satuan panjang atau bobot per unit waktu.
Pemantauan pertumbuhan dan kesehatan ikan dilakukan secara sampling yang dilakukan dengan mengambil sejumlah contoh ikan kemudian diamati, diukur, ditimbang atau dihitung sebagai masukkan data kesehatan dan pertumbuhan ikan.
Data yang diperoleh digunakan untuk menduga bobot rata-rata dan jumlah ikan dalam wadah budidaya. Sampling dilakukan secara berkala, setiap 2 – 4 minggu sesuai jenis ikan dan sistem budidaya yang dilakukan.
Sebelum menentukan dan memberikan pakan kepada benih ikan, terlebih dahulu melakukan sampling atau pengambilan contoh benih yang dipelihara. Sampling ini bertujuan untuk :
a. Untuk mengetahui pertumbuhan benih ikan
b. Melihat kondisi kesehatan benih ikan
c. Untuk mengetahui nafsu makan benih ikan
d. Untuk mengetahui berat rata-rata benih ikan
Baca Juga : Rahasia Racikan umpan galatama Lele gacor
Dalam melakukan sampling benih ikan, biasanya benih ikan tidak diberi pakan terlebih dahulu dan sampling dilakukan pada pagi hari. Ini bertujuan untuk memberikan data berat/bobot benih ikan sesungguhnya dan menekan tingkat strees yang ditimbulkan akibat perlakuan sampling benih ikan. Pengambilan sampling benih ikan hanya beberapa ekor benih ikan yang dipelihara dalam wadah pemeliharaan saja tidak seluruhnya. Benih ikan yang akan disampling ditangkap dengan menggunakan peralatan sampling seperti anco dan seser. Penangkapan dilakukan dalam beberapa tempat atau sudut kolam. Setelah benih ikan tertangkap kemudian dilakukan pengukuran berat/bobot ikan untuk mendapatkan data sampling.
Tabel. Contoh Kompilasi Data Sampling Ikan
2. Menghitung bobot ikan
Untuk mengetahui bobot ikan dalam suatu wadah pemeliharaan (biomassa) dapat menggunakan rumus :
BM = Nt x Wt
Keterangan :
BM = Bobot biomassa (kg)
Nt = Populasi (ekor)
Wt = Bobot rata-rata (kg)
Baca Juga : Qualitas air yang cocok untuk budidaya ikan
3. Menghitung laju pertumbuhan harian
Pengetahuan dasar yang dibutuhkan dalam budidaya ikan dalam hubungannya dengan dengan hasil produksi adalah data pertumbuhan. Laju pertumbuhan merupakan peningkatan dalam satuan panjang atau bobot per satuan waktu. Rumus yang digunakan :
LPH = Laju pertumbuhan harian
Bo = Bobot ikan rata-rata pada awal pemeliharaan
Bh = Bobot ikan rata-rata pada hari ke-h
h = Lama pemeliharaan
4. Menghitung jumlah ikan (populasi)
Untuk mengetahui jumlah ikan dalam suatu wadah pemeliharaan
(populasi) dapat menggunakan rumus :
Nt = No – D
Keterangan :
Nt = Populasi (ekor)
No = Jumlah ikan yang diterbarkan (ekor)
D = Jumlah ikan yang mati (ekor)