Langkah Tepat untuk Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan

5 minute read
0

Penanggulangan hama dan penyakit merupakan kegiatan penting lain dalam usaha pendederan ikan air tawar baik di atau kolam tanah/tambak. Penurunan produksi atau bahkan kegagalan panen merupakan resiko yang akan terjadi apabila hal ini diabaikan. Pengendalian penyakit ikan dapat dilakukan dengan memperhatikan ikan yang dipelihara dari gejala-gejalanya selama proses pemeliharaan. 



1. Gejala-gejala ikan sakit : 

a. Tingkah laku 

Tingkah laku ikan yang sakit sangat berbeda dengan ikan sehat. Ciri￾ciri tingkah laku ikan yang sakit seperti : 

• Ikan sering menggosok-gosokkan badannya pada benda atau tumbuhan air. 

• Nafsu makan menurun atau tidak nafsu makan. 

• Gerakkan ikan tidak terarah atau sering mengapung di permukaan air dengan bagian perut di atas. 

• Ikan sering mengambil oksigen dari udara langsung di permukaan air dan frekuensi pernafasannya meningkat. 

b. Keseimbangan 

Keseimbangan ikan yan terserang penyakit biasanya akan terganggu. Hal ini disebabkan karena berkurangnya daya tahan tubuh sehingga mengganggu keseimbangan ikan tersebut dan ikan akan berenang melayang-layang tanpa arah. 

c. Abnormalitas 

Kelainan-kelainan pada tubuh yang terserang penyakit, bial dilihat dari luar dapat dibedakan dari ikan-ikan yang sehat, misalnya pada warna ikan tidak sesuai dengan pigmennya. Kelainan organ tubuh seperti terdapatnya bintik-bintik putih pada sirip, sisik dan bagian tubuh lainnya. 

2. Penyakit ikan 

Penyakit dapat didefinisikan sebagai segala gangguan terhadap suatu fungsi atau struktur dari alat tubuh atau sebagian alat tubuh. Penyakit dapat ditimbulkan oleh satu atau berbagai sumber penyakit. Sumber￾sumber penyakit disebabkan oleh : 

a. Parasit 

b. Kondisi lingkungan 

c. Pakan yang tidak sesuai 

d. Kondisi patogen 

Penyakit dapat menyebabkan kematian, kekerdilan, lambatnya pertumbuhan, tingginya konversi pakan, tingkat padat tebar rendah, dan penurunan produksi. 

a. Protozoa 

Jenis penyakit yang disebabkan protozoa antara lain: 

1) White spot 

Penyakit bintik putih yang disebabkan oleh Ichthyopthirius multifillis, protozoa yang bersarang pada lapisan lendir kulit dan sirip ikan serta merusak lapisan insang. Penyakit ini menyebabkan pendarahan, yang sering terlihat pada bagian sirip dan insang ikan. Gejala serangan : nafsu makan berkurang, luka-luka, lesu, mata suram, sisik lepas, lendir tubuh meningkat dan adanya bintik-bintik putih pada insang dan permukaan kulit.

Cara penanggulangan dapat dilakukan dengan : 

• Perendaman dengan formalin 200 ppm selama 30 -60 menit; 

• Perendaman dengan malachite green 0,5 ppm selama 30 menit; 

• Perendaman dengan methylene blue 0,1 ppm selama 30 menit; 

• Pemberantasan dengan garam dapur; 

• Pencegahan white spot di kolam dengan teknik air kolam yang 

mengalir; 

• Pengeringan kolam selama 2 – 3 hari 

2) Trichodiniasis 

Disebabkan oleh Trichodina sp., yang menginfeksi kulit, sirip dan insang. Gejala klinis tidak terlihat kecuali pada infeksi berat ditandai dengan kerusakan insang dan pengikisan yang besar diantara filamen. Penanggulangannya sama dengan penyakit white spot. 

b. Crustacea 

Argulus indicus menghisap darah dan menyebabkan infeksi kutu ikan. Dapat menyebabkan infeksi sekunder pada ikan. Gejala yang tampak : tubuh ikan kurus, gerakan lemah, bekas gigitannya berwarna merah dan terkadang membentuk koloni di insang dan sirip. 

Pengobatan : perendaman menggunakan PK (2 gr PK : 10 ltr air), garam dapur (2 gr : 100 cc air) selama 5 – 10 menit. 

c. Cacing 

Infeksi cacing darah disebabkan oleh Sanguinicola inermis, salah satu jenis cacing renik yang menyerang saluran darah ikan. 

Gejalanya : pendarahan insang, necrosis. Pengobatannya belum diketahui. 

d. Jamur 

Jamur Saprolegnia dan Achlya menyerang ikan air tawar dan telur ikan berbentuk benang-benang halus. Gejalanya terlihat benang putih atau kecoklatan pada luka. Pengobatannya dengan merendam ikan atau telur mengggunakan larutan malachietgreen 0,2% sebanyak 1 ml/ltr air selama 30 detik. 

e. Bakteri 

Infeksi bakteri biasanya timbul karena ikan stres sehingga merupakan patogen sekunder. Ada tiga golongan bakteri yang sering menyerang : 

1) Bakteri perusak sirip 

Meliputi jenis Mycobacter sp, Pseudomonas sp,. Gejalanya, ujung sirip rusak. Pengobatan : perendaman dalam larutan Acriflavine 100 ppm selama 1 menit. 

2) Bakteri vibrio 

Infeksi oleh bakteri ini disebut vibriosis. Gejala serangan, warna tubuh gelap, berenang terbalik, perut berwarna kemerahan, hilang nafsu makan, insang luka dan bernanah. Pengobatan : oxytetracycline 0,5 gr/kg pakan selama 7 hari berturut-turut. 

3) Bakteri Streptococcus 

Menimbulkan penyakit yang disebut streptococcosis. Gejalanya, ikan terlihat kelelahan, berenang tidak teratur dan pendarahan pada mata. Saran pengobatan : pemberian ampixillin 0,5 gr/kg pakan selama 5 hari. 

f. Virus 

Penyakit yang disebabkan oleh virus antara lain: 

1) Channel Catfish Virus Desease (CCVD) merupakan infeksi ikan yang disebabkan oleh virus herpervirus. Pencegahan dan pengobatan dengan melakukan sanitasi pada kolam dan peralatan. 

2) Cacar ikan, disebabkan oleh virus Epithelioma papulasum. Gejala : timbul bercak putih susu seperti panu tetapi kemudian menonjol dengan ketebalan ± 2 mm. Pengobatannya menggunakan senyawa arycil yang disuntikkan. 

g. Penyakit yang belum diketahui penyebabnya 

1) Sindrom gelembung renang 

Gejala : kontrol daya apung ikan menghilang sedikit demi sedikit, ikan berenang dengan posisi kepala di bawah, berenang pada permukaan air dengan bagian belakang atau punggung muncul atau berenang terbalik dengan perut menggelembung. Pencegahan kematian masal dengan menusukkan jarum suntik pada bagian perut sampai ke gelembung renang. 

2) Mata menonjol 

Ditandai dengan mata ikan terlihat lebih menonjol yang disebut exophthalmos atau popeye. Penanggulangan sama seperti pada serangan Vibrio sp. 

3) Sindrom kotoran putih 

Gejalanya adalah pembusukan ekor, sisik terlepas dan adanya kotoran putih yang panjang seperti tali. 

3. Jenis-jenis hama 

Suatu organisme hidup sering mengakibatkan kerugian bagi organisme lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Organisme yang dapat mengakibatkan kerugian bagi organisme lainnya antara lain jenis hama dan penyakit yang dikelompokkan pada : 

a. Pemangsa (predator) 

Contoh-contoh predator antara lain : ular, musang, burung, biawak, ikan-ikan buas yang berukuran lebih besar dan lain-lain. 

b. Pesaing (kompetitor) 

Pesaing merupakan suatu makhluk yang dalam hidupnya dapat merugikan makhluk lain karena memiliki kesamaan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Contoh kompetitor antara lain ikan seribu, ikan kepala timah dan lain-lain. 

c. Pengganggu (post) 

Pengganggu adalah organisme yang mengganggu ikan-ikan yang dipelihara sehingga menurunkan produksi. Contoh ular, tikus, kepiting dan lain-lain. 

d. Pembawa penyakit (vektor) 

Vektor adalah organisme hidup yang berperan sebagai pembawa penyakit kepada orgisme lainnya. Contoh argulus sp dan ikan seribu. 

4. Mencegah dan menanggulangi hama 

Tindakan pencegahan dan penanggulangan hama dapat dilakukan dengan cara : 

a. Pemasangan saringan di pintu pemasukan air 

b. Pengeringan tanah dasar kolam 

c. Pemupukan dan pengapuran kolam 

d. Seleksi dan penyortiran benih ikan 

e. Pemberantasan dengan menggunakan bahan beracun seperti pestisida, minyak tanah, insektisida, tembakau, tepung biji teh, akar tuba, brestan-60. 

f. Memasang perangkap (ular, biawak, burung) 

g. Pembersihan wadah pendederan seperti kebersihan , rumput dan tumbuhan air lainnya.

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)