Ikan yang lezat dan popular untuk di konsumsi di wilayah Jawa Barat No.2 ga nyangka Sekali

6 minute read
0

Wilayah Jawabarat yang merupakan wilayah Sunda yang kaya akan sumberdaya alam terutama ikan yang melimpah baik di laut atau pun di air tawar. Banyak para pembudidaya sukses dalam menjalankan usahanya.  Dengan kualitas air yang sangat bagus menjadi pokok dalam kesuksesan pembudidaya Ikan.

Selain para pembudidaya ikan juga hidup sendiri di kolam, sungai, danau atau bahkan laut, yang komunitas dan jenis nya yang lebih lengkap lagi. Diantara nama-nama ikan yang ada di wilayah jawabarat khususnya wilayah ciamis, bisa di simak dan baca sampai dengan selesai.

Ikan yang  popular untuk di konsumsi  di wilayah Jawa Barat 

1. Ikan Mas





Ikan mas merupakan ikan favorite bagi para kuliner ikan, terutama rasa yang khas apabila di pepes atau di bakar yang menjadikan ikan ini banyak dibudidayakan para petani.

Ikan mas ini tergolong mudah dalam pembudidayaannya sehingga hamper semua petani mampu untuk membudidayakannya. Namun jumlah yang begitu banyak tidak menurunkan harga atau menjatohkan harga pasar ikan mas ini. Itu terlihat betapa berkualitas nya ikan ini.

Sedikit saran untuk pembdudidaya pemula : harus teliti dan telaten dalam pengontrolan air karena ikan ini rentan terhadap cuaca extrim apalagi dengan kandungan oksigen yang minim.

Baca Juga : Racikan Umpan Khusus Lele terJitu Untuk kapan saja dan dimana saja tanpa essen

2. Ikan Mujair





Ikan ini sangat memasyarakat dan harganya yang sangat terjangkau dan bisa dibeli oleh setiap kalangan masyarakat. Ikan ini juga sangat mampu bersaing di pasaran.

Dalam proses pembudidayaannya ikan ini sangatlah mudah, ikan ini mampu berkembangbiak dengan sendirinya tampa harus di kawinkan oleh petani.

 

Tapi tentunya untuk mendapatkan hasil yang maksimal haruslah di kelola dengan lebih serius, karena pada dasarnya hamper semua ikan itu kanibal terutama terhadap ikan kecil termasuk ikan mujair.

Sangat banyak jenis-jenis ikan mujair ini diantaranya ikan Nila, gift, gesit, salina dan lain-lain.

3. Ikan Tawes





Pada masa zaman kerajaan ikan ini adalah Makanan Khas Para Raja dan tergolong mewah dan elit. Namun belakangan ini peminatnya sedikit menurun karena dengan harga yang relative tinggi sedangkan karakter ikan yang memiliki duri yang banyak membuat peminatnya sedikit menurun. Namun untuk golongan tertentu ikan ini tetap menjadi primadonanya para ikan.

Olahan ikan ini yang paling favorite ialah dengan bakar ikan tawes yang sangat menggugah selera karena gurih dan rasa yang khas yang tidak dimiliki oleh ikan lainnya.

Ikan ini sangat rentan terhadap penyakit, apabila sudah terkena penyakit mudah menular dan bisa kena semua ikan, disini petani harus tanggap dalam mencari solusi. Ikan ini juga memelukan perhatian yang instens terutama oksigen yang terlarut.

4. Ikan lele



Ala mulanya ini hidup banyak di sungai ataupun rawa-rawa, namun belakangan ini ikan ini lebih banyak di budidayakan. Karena tergolong mudah dalam pemeliharaanya walaupun tidak sedikit petani yang gagal dalam budidayanya dikarenakan harga yang rendah sedangkan harga pakan relative tinggi membuat para petani gulung tikar.

Mungkin sedikit saran bagi para pembudidya khusus ikan lele harus pandai-pandai dalam membuat pakan alternative, sehingga mengurangi dalam pembelian pakan (pellet) yang harganya lumayan mahal dan tidak mendukung untuk budidaya.

Berita terkait : Rahasia Cara Bikin Essen Oplosan Iikan Lele Babon Terbaik di Malam Hari

5. Ikan Nilem



Ikan ini karakteristiknya hampir sama dengan ikan tawes atau ikan mas, perbedaannya terdapat pada karateristik ikan yang lebih sudah hidup di dasaran dan jarang muncul dipermukaan ikan. Ikan ini lebih pada herbivore atau lebih suka makan Phytoplankton atau lumut dan tidak terlalu jahat pada ikan lainnya.

Sedikit arahan : seringlah control ikan di kolam karena dengan ikan yang jarang muncul ke permukaan menimbulkan kecurigaan atau ikan kurang terkontrol pergerakan ikan, ditakutkan nya ikan malah berkurang atau habis dengan pemangsa.

6. Gurame



Hampir setiap orang kenal dengan ikan gurame yang begitu popular.walaupun mereka tidak tau bagai mana cara membudidayakannya. Dalam pembudidayaannya ikan ini tergolong cukup rumit dan cukup lama ini yang membuat ikan ini harganya melangit dan favorite bagi kalangan atas. Dari mulai pengembang biakan ikan ini sudah mulai merepotkan karena ikan ini cenderung membuat sarang untuk bertelur. Disini petani harus benar paham jika ikan sudah bertelurkarena kalo telor ikan tidak di angkat tidak akan maksimal dalam mendapatkan larva ikan gurame dikarenakan telor bisa membusuk atau dimakan ikan lainnya

Setelah telor di pisahkan lanjut telor harus di rawat dengan telaten terhadap airnya karena airnya harus selalu steril dan aman untuk larva.

7. Ikan Tambak /Tembakang



Ikan Tambak, Tebakang, Tembakang, Biawan, Bulan-Bulan, dll, masing2 daerah punya nama berbeda untuk ikan yg disebut kissing gourami ini, terkenal sangat sulit untuk dipancing Namun dengan cara dan umpan yg tepat ikan ini sebenarnya bisa dipancing, mungkin sebagian teman2 pernah strike ikan tembakang ini ketika mancing sepat atau sepat siam, karena makanan alami ikan tembakang sebenarnya mirip dengan makanan sepat.

Baca Juga : TIPS & TRIK RAHASIA MANCING GALATAMA IKAN MAS ATAU LELE PASTI JUARA

8. Ikan Bandeng



Ikan bandeng (Chanos chanos) adalah ikan pangan populer di Asia Tenggara dan Oseania. Ikan ini merupakan satu-satunya spesies yang masih ada dalam suku Chanidae (bersama enam genus tambahan yang dilaporkan pernah ada namun sudah punah).[1] Dalam bahasa Bugis dan Makassar dikenal sebagai ikan bolu, dalam Bahasa Tagalog sebagai bangus, dan dalam bahasa Inggris sebagai milkfish)

 Mereka hidup di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik dan cenderung berkawanan di sekitar pesisir dan pulau-pulau dengan terumbu karang. Ikan yang muda dan baru menetas hidup di laut selama 2–3 minggu, lalu berpindah ke rawa-rawa bakau berair payau, dan kadang kala danau-danau berair asin. Bandeng baru kembali ke laut kalau sudah dewasa dan bisa berkembang biak.

 Ikan muda disebut nener (IPA : nÉ™nÉ™r ) dikumpulkan orang dari sungai-sungai dan dibesarkan di tambak-tambak. Di sana mereka bisa diberi makanan apa saja dan tumbuh dengan cepat. Setelah cukup besar (biasanya sekitar 25–30 cm) bandeng dijual dalam keadaan segar atau sudah dibekukan. Bandeng diolah dengan cara digoreng, dibakar, dikukus, dipindang, atau diasap.

9. Ikan Gabus (bogo)



Ikan Gabus adalah sejenis ikan predator yang hidup di air tawar. Ikan ini dikenal dengan banyak nama di berbagai daerah: dolak Kapuas Hulu, Kalbar, bocek dari riau, aruan, haruan (Mly.,Bjn), gabus (Btw.), bogo (Sd.), bayong, bogo, licingan (Bms.), kutuk (Jw.), kabos (Mhs.),gabos (Plbg.), rutiang (min), haruti atau la'edo Nias, dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris juga disebut dengan berbagai nama seperti common snakehead, snakehead murrel, chevron snakehead, striped snakehead dan juga aruan. Nama ilmiahnya adalah Channa striata (Bloch, 1793).

Ikan darat yang cukup besar, dapat tumbuh hingga mencapai panjang 1 m. Berkepala besar agak gepeng mirip kepala ular (sehingga dinamai snakehead), dengan sisik-sisik besar di atas kepala. Tubuh bulat gilig memanjang, seperti peluru kendali. Sirip punggung memanjang dan sirip ekor membulat di ujungnya.

 

Sisi atas tubuh—dari kepala hingga ke ekor—berwarna gelap, hitam kecokelatan atau kehijauan. Sisi bawah tubuh putih, mulai dagu ke belakang. Sisi samping bercoret-coret tebal (striata, bercoret-coret) yang agak kabur. Warna ini sering kali menyerupai lingkungan sekitarnya. Mulut besar, dengan gigi-gigi besar dan tajam.

10. Ikan Were (Lukas)


Ikan Lukas adalah jenis ikan air tawar yang memiliki nama lain: Ikan Wadon Gunung, Umbu-Umbu, Lamba Pasir, dan Luang. Sedangkan nama latinnya adalah Labiobarbus Leptocheilus. Ikan ini menyebar merata di seluruh perairan sungai di Asia Tenggara. Banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan.

 

11. Ikan Beureum Panon (Balar)

Ikan lalawak atau yang bisa disebut juga dengan ikan balar atau ceceperan merupakan ikan air tawar yang hidup di sungai yang berarus cukup deras dan landai. Karakteristik dari lalawak sama dengan ikan-ikan arus deras lainnya, yaitu agresif dalam pergerakannya.

Jenis ikan ini mirip dengan ikan tawes yang biasa dibudidayakan di kolam, yang menjadi pembedanya yaitu dari warna ujung siripnya. Ujung sirip Tawes berwarna hitam sedangkan lalawak berwarna kemerah-merahan meskipun ada juga yang berwarna kekuning-kuningan. Ukuran berat maksimal dewasa bisa mencapai 1 kg dengan panjang 25 cm.

Warna badan ikan lalawak berwarna perak kehijauan, sebagian mata berwarna merah. Sirip punggung dan sirip ekor berwarna abu-abu sampai kehitaman. Sirip dada berwarna kuning pucat sampai kuning terang. Bedanya, sirip lalawak berwarna merah, demikian halnya mata dan ekornya. Ukuran sisik lebih kecil dibanding tawes dan berwarna cerah. Itu sebabnya lalawak bisa dipelihara sebagai ikan hias.

 

Ikan Balar/Lalawak 

Ikan balar / lalawak (Barbodes sp) merupakan salah satu jenis ikan yang hidup di perairan umum (seperti sungai) dan memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai ikan konsumsi, walaupun belum menjadi jenis ikan yang terancam punah, kan ini perlu mendapat perhatian karena dibeberapa lokasi keberadaannya sudah sangat berkurang.

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)