Cara Cepat Budidaya Ikan Lele yang baik bagi Pemula Agar tidak rugi

10 minute read
0

Ternak lele tidaklah rumit karena benihnya mudah didapat dan perawatan tak rumit. Berikut cara budidaya ikan lele bagi pemula mulai dari persiapan hingga panen. 



Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan tawar yang banyak diminati. Selain mengandung nutrisi tinggi yang baik untuk konsumsi, lele juga bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.

Cara budidaya ikan lele bagi pemula pun tidaklah rumit karena benih lele itu sendiri mudah didapat dan mudah perawatannya. Asalkan Anda tekun dan serius ketika melakukannya.


Lihat juga:

8 Jenis Ikan Lele yang cocok untuk Budidaya, karakter dan ciri-ciri lengkap dengan gambarnya 

Beberapa hal yang perlu disiapkan saat membudidayakan ikan lele adalah memiliki dana cukup, pemilihan lokasi yang strategis, kesiapan sumber daya manusia, hingga mempertimbangkan dampak lingkungannya.


Budidaya Ikan lele saat ini menjadi salah satu hal yang diminati saat ini dalam dunia budidaya. Ikan lele sendiri merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang dapat hidup dalam tingkat kepadatan yang tinggi. Lele sendiri memiliki tingkat konversi pakan yang dapat dijadikan sebagai bobot tubuh yang tergolong baik. Tak heran, budidaya ikan lele saat ini menjadi pilihan bisnis yang sedang naik daun.


Bisnis budidaya ikan lele pun dianggap sangat potensial karena jumlah permintaan akan ikan lele di pasaran pun cukup tinggi. Jika dibandingkan dengan usaha budidaya yang lain, nampaknya budidaya lele memang cenderung lebih mudah dilakukan dan hanya memerlukan modal yang tidak terlalu besar.


Namun, budidaya ikan lele bukanlah tanpa risiko. Ikan lele termasuk jenis ikan yang unik karena bersifat nokturnal dan kanibal. Jadi, budidaya ikan yang satu ini juga tetap memiliki risiko akan kegagalan panen apabila tidak dilakukan dengan benar dan tekun.


Berdasarkan data statistik yang dikeluarkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), produksi ikan lele di tahun 2020 untuk seluruh wilayah Indonesia mencapai angka 347.511 ton. Tak dapat dipungkiri lagi jika ikan lele memang merupakan salah satu komoditas favorit untuk konsumen di Indonesia.


Mengingat limbah budidaya lele semakin lama dapat menimbulkan bau anyir menyengat dan dikhawatirkan menjadi tempat berkembang biak nyamuk.


Apabila ketentuan di atas sudah terpenuhi, selanjutnya mulai dengan mempersiapkan 5 tahapan di bawah ini:


Cara Budidaya Ikan Lele untuk Pemula

Sudah tertarik untuk mencoba usaha budidaya ikan lele? Bagi Anda yang penasaran, berikut adalah cara-cara budidaya ikan lele untuk pemula dengan berbagai metode!


1. Persiapkan Kolam


Cara budidaya ikan lele bagi pemula memulai dengan mempersiapkan kolam terpal atau semen

Membuat kolam ikan lele ini bisa dengan menggunakan terpal atau semen, dengan ukuran yang disesuaikan yaitu sedang atau besar.


Sebenarnya menggunakan kolam tanah pun boleh, asalkan tanah tersebut sudah tidak mengandung mikroorganisme asing yang nantinya dapat membahayakan bibit ikan lele.


Kemudian perhatikan juga bahwa permukaan kolam ikan lele harus lebih dalam supaya matahari tidak tembus yang bisa membuat ikan kepanasan, bahkan sampai mati.


Suhu air yang disarankan untuk kolam lele adalah 20 hingga 28 derajat celcius dan jangan lupa beri garam krosok untuk menyeimbangkan pH air serta mencegah munculnya jamur.


Setelah garam krosok, lanjut berikan molasses awal yang berfungsi menghambat pertumbuhan alga hijau biru (blue green algae) yang bisa meracuni ikan, sambil ditambahkan suplemen ikan.


Apabila kolam beserta hal pendukung lainnya sudah siap, tinggal diamkan 5 hari sampai lumut atau fitoplankton tumbuh secara alami untuk ditebar benih ikan lele.


2. Pilih Bibit Unggul

Cara budidaya ikan lele bagi pemula juga harus tahu betul jenis bibit yang berkualitas, supaya bisa menghasilkan ikan lele unggul.


Umumnya, proses pencarian bibit lele berkualitas ini dapat dibeli langsung ke penjual benih ikan terpercaya, asalkan Anda mengenali ciri-ciri benih terbaik seperti ini.


Bibit lele jantan memiliki perut ramping dengan tulang kepala pipih, warnanya cenderung lebih gelap, gerakannya lincah serta bentuk kelamin yang runcing.

Bibit lele betina mempunyai ciri perut yang lebih besar dari punggungnya, ukuran kepala cembung, agak lamban gerakannya, dan kelaminnya berbentuk bulat.

Ukuran ideal bagi ikan lele bibit unggul ini sekitar 5-7 cm dan pastikan tidak ada cacat tubuh sedikit pun.

Kemudian, bibit ikan lele unggul akan sangat gesit atau agresif ketika diberi makanan karena mereka sangat dominan lincah.

Apabila sudah mendapatkan bibit ikan lele unggul, selanjutnya tebar benih-benih tersebut pada kolam yang sudah dipersiapkan sebelumnya.


Dikarenakan benih lele ini masih sangat sensitif, maka menyebarnya jangan sembarangan. Pastikan suhu dari tempat asalnya dengan kolam ternak sama.


Jika bibit lele sudah bisa menyesuaikan diri dengan tempat barunya, tinggal tunggu satu hari untuk diberi suplemen ikan dengan dosis 5 ml/m3.


Fungsi dari suplemen ikan lele ini membantu pembentukan sistem kekebalan tubuh yang baik dan sehat, sehingga tidak mudah sakit.


Setelah kolam siap dan diisi dengan air, langkah selanjutnya adalah mulai menebar benih ke kolam. Pastikan benih yang digunakan adalah benih yang berkualitas. Dalam proses penyebaran benih, jangan lakukan penyebaran benih secara langsung.


Letakkan sebagian benih terlebih dahulu ke dalam ember, lalu masukkan ember secara perlahan ke dalam kolam. Biarkan benih lele keluar dengan sendirinya dari ember. Lakukan proses tersebut secara berulang dengan jeda 30 menit antar prosesnya.


Jika memang memungkinkan, lakukan proses penebaran benih di pagi atau malam hari. Karena di waktu-waktu tersebut suhu air berada dalam keadaan yang sejuk dan baik untuk perkembangan benih lele.


Lihat juga: 


3. Perkembangbiakan

Dalam proses membudidayakan ikan lele, peternaknya harus teliti dan perhatikan betul apabila mengetahui ada lele yang sudah siap dikawinkan.


Ciri dari ikan lele yang matang bisa dilihat dari kelaminnya. Untuk lele betina yaitu kuning dan lele jantan merah.


Setelah layak dikawinkan, sel telur ikan lele yang sudah dibuahi akan mulai terlihat setelah 24 jam. Sel telur itu akan menempel pada bagian sarang.


Telur-telur ikan lele ini nantinya akan menetas sendiri dan siap menjadi anak lele untuk dipisahkan ke tempat khusus supaya benih baru lahir tidak stres atau mati.

4. Pemeliharaan

Cara budidaya ikan lele bagi pemula dengan memperhatikan kondisi air, pakan, dan antisipasi hama yang bisa mengganggu kesehatan lele

Saat beternak ikan lele penting juga memperhatikan kondisi air, pakan, dan antisipasi serangan hama, caranya sebagai berikut:


Mengelola Air

Air kolam ikan lele baru bisa diganti apabila sudah memasuki masa panen, kalau diganti sebelum panen ada potensi akan menghambat pertumbuhannya.


Usahakan mengganti air kolam saat pagi atau sore hari, supaya tidak terlalu panas yang bisa berdampak buruk pada kesehatan ikan lele.


Pakan Ikan

Pilih pakan atau makanan ikan lele yang tinggi nutrisi seperti plankton, pelet, cacing atau makanan yang mengandung protein.


Beri makan teratur . Jangan beri makan saat hujan, karena bisa merubah kualitas makanan yang tercemar zat asam.


Meskipun tergolong mudah untuk dirawat, budidaya ikan lele tetap memerlukan ketekunan dalam perawatannya. Berikan pelet 3 kali sehari di jam 7 pagi, 5 sore, dan 10 malam. Anda juga harus memperhatikan volume air yang berada di dalam kolam.


Volume air harus selalu disesuaikan dengan umur dan ukuran dari lele. Direkomendasikan untuk bulan pertama, ketinggian air sekitar 20 cm. Di bulan kedua naik menjadi 40 cm dan di bulan ketiga tinggi air sekitar 80 cm.


Antisipasi Hama

Organisme patogen dalam kolam ikan lele memang bisa saja muncul tanpa diketahui sebelumnya, sehingga penting untuk memberi asupan suplemen tambahan pada ikan.


Selain itu, gunakan sekat pembatas untuk mencegah binatang asing yang sewaktu-waktu bisa saja membahayakan ikan lele.


5. Panen


Cara budidaya ikan lele bagi pemula: ketika masa panen lele tiba, pindahkan lele ke wadah lain

Ikan lele yang terpelihara dengan baik sudah pasti akan menjadi lele berkualitas. Umumnya, setelah 2-3 bulan lele sudah dapat dipanen.


Ketika dipanen, 1 kg lele bisa berjumlah sekitar 7-8 ekor dengan ukuran antara 5-7 cm atau 9-12 cm.


Cara memanen ikan lele yaitu menyurutkan terlebih dulu air kolamnya, kemudian bisa dipindahkan ke wadah lain menggunakan serok atau jaring.


Sortir ikan lele yang siap dipanen tersebut dengan hati-hati dan setelahnya baru dibersihkan untuk diisi dengan benih baru yang semula sudah dipisahkan.


Cara budidaya ikan lele bagi pemula seperti di atas ini bisa diterapkan kapan saja, kuncinya yaitu telaten supaya hasil yang didapat maksimal.


Salah satu tanda yang bisa dijadikan acuan apakah lele telah memasuki masa panen atau belum adalah warna dari air kolam. Apabila warna air yang tadinya hijau lumut telah berubah menjadi kemerahan, hal tersebut menandakan bahwa ikan lele telah siap untuk dipanen. Anda bisa langsung menyeroknya dengan jaring besar dan mulai memasarkan lele ke konsumen. 


Perubahan warna menjadi merah kecoklatan biasanya disebabkan karena adanya plankton atau diatom dan alga rhodophyta yang bertahan hidup terhadap bahan organik tinggi. Juga dikarenakan adanya pertumbuhan bakteri lain, sehingga ada banyak biota air tawar hidup bersamaan dan membentuk flok. Kondisi seperti ini dibutuhkan saat lele dalam masa panen. 


Keuntungan Budidaya Ikan Lele

Jika dibandingkan dengan budidaya ikan jenis lain, budidaya lele memang memiliki berbagai keuntungan serta kemudahan. Budidaya ikan lele pun dapat dilakukan hampir oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk untuk pemula sekalipun.


1. Pasar yang Luas

Ikan lele yang merupakan salah satu jenis ikan air tawar memang memiliki banyak peminat. Di pasaran sendiri, permintaan akan ikan lele juga lebih laris jika dibandingkan dengan ikan tawar lainnya seperti ikan nila dan ikan mas. Rasanya hampir di seluruh pelosok Indonesia, kita bisa menemukan berbagai sajian pecel lele mulai dari warung di pinggir jalan hingga ke restoran-restoran besar.


2. Bibit Mudah Dicari

Faktor inilah yang menjadi salah satu penentu orang yang akan menjalankan bisnis budidaya ikan. Untuk bibit ikan lele sendiri memang cukup mudah ditemukan dan banyak produsen yang menjual bibit berkualitas di pasaran. Dengan harga yang tak terlalu mahal dan cenderung terjangkau, Anda berpeluang untuk bisa mendapatkan hasil yang maksimal dengan nilai jual yang lebih tinggi nantinya.


3. Perawatan yang Tergolong Mudah

Salah satu hal yang menarik dari ikan lele adalah mereka dapat hidup di mana saja. Mulai dari kolam yang keruh dan terbuat dari terpal, semen, hingga kolam tanah sekalipun. Hal tersebut tentu saja memudahkan dalam sisi perawatan. Anda hanya perlu memastikan pasokan makanan yang rutin agar lele dapat terus bertahan hidup hingga masa panen.


4. Daya Tahan yang Kuat

Untuk seluruh bisnis, potensi kegagalan atau kerugian memang menjadi salah satu faktor yang pastinya sangat diperhitungkan. Budidaya ikan lele sendiri memiliki potensi kegagalan yang cukup rendah, mengapa? Karena ikan lele memiliki daya tahan tubuh yang kuat terhadap ancaman berbagai penyakit.


Tubuh dari ikan lele sendiri dilindungi oleh lendir. Hal tersebut membuat kita jarang melihat ikan lele mati secara tiba-tiba di kolam karena serangan penyakit atau hama. Dengan risiko kematian lele yang rendah membuat usaha budidaya ikan lele mengalami potensi kerugian yang minim.


5. Masa Panen Cepat

Ikan lele juga terkenal sebagai salah satu komoditas yang memiliki masa atau periode panen yang cepat. Cukup dengan waktu tiga bulan saja, Anda sudah bisa memanen ikan lele berukuran besar untuk dapat dijual. Dengan cepatnya masa panen, tentu saja akan lebih menguntungkan bagi bisnis Anda karena perputaran uang juga akan lebih cepat.


Cara Budidaya Ikan lele di Ember

Cara budidaya yang kedua ini dapat menjadi pilihan untuk Anda yang tidak memiliki lahan kosong yang cukup luas. Budidaya lele ternyata juga dapat dilakukan di dalam ember, lho!


1. Persiapkan Perlengkapan Dasar

Peralatan dasar yang harus disiapkan antara lain adalah ember berukuran 80 liter atau yang memiliki diameter 50 cm. Selain itu, Anda juga memerlukan bibit dari ikan lele serta strimin.


2. Langkah Budidaya Ikan Lele di Ember

Pertama, Anda harus melubangi ember pada bagian bawah samping untuk saluran pembuangan. Kemudian isi ember dengan air, namun usahakan jangan terlalu penuh agar lele tetap mendapat udara yang cukup. Diamkan air dalam ember selama kurang lebih 3 hari.


Setelah itu, Anda bisa langsung memasukkan benih lele ke dalam ember. Perlu diperhatikan, jumlah maksimum benih yang masuk ke dalam 1 ember berukuran 80 liter adalah sebanyak 60 benih.


Gunakan strimin sebagai penutup ember agar nantinya ikan lele tidak meloncat keluar dari ember. Letakkan ember di tempat yang mendapatkan cukup sinar matahari.


3. Perhatikan Pakan untuk Lele

Untuk 60 ekor lele, Anda hanya perlu menyiapkan 4 kg pakan saja dan berikan sebanyak 3 kali dalam sehari. Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa ikan lele merupakan jenis hewan nokturnal, jadi Anda juga harus memberikan pakan pada malam hari. Hal tersebut agar lele terhindar dari kelaparan yang dapat berujung pada kanibalisme lele.


4. Bersihkan Air dan Ember

Sama halnya dengan budidaya ikan yang lain, ikan lele pun tak bisa hidup di lingkungan air yang kotor. Oleh karena itu, usahakan untuk rutin membersihkan air dalam ember minimal seminggu sekali agar kebersihan airnya tetap terjaga.


Syarat Benih Unggul & Berkualitas

Ciri-ciri benih lele yang unggul, berkualitas, dan sehat dapat dilihat dari gerakan serta bentuknya. Usahakan agar menggunakan benih yang dapat bergerak lincah dan tidak terdapat cacat ataupun luka pada permukaan tubuhnya.


Benih yang sehat dan berkualitas akan bergerak dan berenang secara normal. Untuk mengujinya, Anda bisa menempatkannya pada air yang memiliki arus. Benih yang sehat akan cenderung berenang menantang arah arus air. Ukuran panjang normal dari benih lele yang berkualitas berkisar antara 5 hingga 7 cm.


Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)